Tanda - Tanda Alam dan Ada Apa dibaliknya

Berikut ini sedikit tanda alam yang diperoleh dari teman seperjalanan, penduduk asli, dan hasil pengalaman ketika mengadakan perjalanan. Tanda-tanda alam ini berlaku jika kita  melakukan perjalanan melalui hutan tropis, khususnya Indonesia.

1. Ketika terlihat burung terbang melintas dikala hujan, biasanya pertanda hujan akan reda.

2. Bila mencium bau kecut/asam seperti bau muntah di tengah hutan, pertanda disana ada ular.

3. Jika melihat ular melingkar di batang pohon, kepala di atas gulungan tubuh, berarti ular sedang beristirahat.  Jika kepala di bawah gulungan tubuh atau menggantung pada ekor, berarti si ular siap menyerang.

4. Jika "diserang" monyet atau kera  (misalnya rinjani)..acungkan ke arahnya sebatang ranting untuk mengusirnya.  Monyet tidak takut pada golok atau benda lainnya, kecuali ranting pohon.

5. Bila melihat laba-laba membuat sarang, pertanda cuaca akan cerah.

6. Bila melakukan perjalanan dengan teman, dan tertinggal, Anda mendapatkan jalan setapak yang bercabang. Jika jalan setapak yg anda pilih terhalang sarang laba-laba  di tengah jalan, berarti Anda mengikuti jalan yang tak dilalui teman yang berjalan terdahulu.

7. Jika suara binatang malam tiba2 berhenti (bukan karena binatang lain), atau tak terdengar saat gelap turun, pertanda akan turun hujan.

8. Hindari berkemah atau berbivak di lembah atau sungai, apalagi jika berair. Selain lembah tempat jalannya angin sungai juga tempat hewan minum/mencari mangsa.

9. Pada musim hujan di gunung hutan siang hari umumnya berkabut, sedangkan pada musim kemarau hanya berkabut tipis atau tidak ada samasekali.

10. Kabut siang di musim penghujan akan hilang pada malam harinya, keadaan ini baik untuk mengamati tanda-tanda medan, seperti bentuk pematang/punggungan gunung dll.

11. Petang saatnya angin gunung bertiup. Pada malam hari angin menuju daerah yang lebih rendah (kaki gunung/lembah). Sedangkan pagi dan siang angin bertiup dari kaki gunung ke daerah yg lebih tinggi.

12. Bintang pada musim hujan terlihat hingga pukul 21.00, ini berarti di malam itu hujan tidak akan turun, maksimal sampai pukul 03.00 dini hari.

13. Mengetahui arah utara di tengah hutan, dimana kerapatan tak memungkinkan untuk mengamati gerak lintas matahari, bintang di malam hari dapat menolong…perhatikan sebuah bintang atau sekelompok bintang apapun (tak penting rasi apa yg diamati), dengan sesama selama ¼ sampai 30 menit, ke arah mana bintang itu bergeser, bintang2 dilangit/konstelasi  beredar ke arah barat, hadapkan tubuh ke arah geraknya bintang tadi, sebelah kanan adalah utara dan kiri adalah selatan.

14. Tumbuhan yang dapat dimakan biasanya beraroma  sedap, menerbitkan air liur. Perhatikan, petik, sobek dan cium,¦ biasanya bau jeruk atau sejenisnya. Bila ada benda asing yang baunya tidak sedap, jangan dicium, apalagi dimakan, sebab itu adalah kotoran pendaki yang mules atau diare sehingga berceceran dijalan.

Masih banyak tanda2 alam lain, mudah-mudahan tips kecil ini dapat bermanfaat dan membantu saat kita beraktifitas di alam terbuka.

(Widya/haris) Buletin Wanadri

Share:

0 comments

Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan pesan untuk tulisan ini yaa. Terimakasih