Hati-Hati Dijalan

Seorang teman mengalami kecelakaan motor 4 Januari lalu, angkot didepannya tiba-tiba berhenti dan entah bagaimana hingga dia menabrak angkot itu, dia yang saat itu sedang dalam rombongan touring sudah didapati teman-temannya jatuh terkapar dibelakang rombongan.



Akibat kecelakaan itu tulang belakangnya patah/retak, ada cairan diparu-parunya (yang sudah disedot melalui sebuah operasi) tulang bahunya patah, hatinya lebam, dan dia harus dioperasi untuk memperbaiki bagian tulang yang patah, tapi operasinya tidak bisa dilakukan di Batam karena kota ini tak punya alat yang dibutuhkan untuk operasi ini, pilihannya adalah Jakarta atau Medan, kabar terburuk adalah, meski operasi dilakukan, teman saya itu mungkin tetap tidak akan bisa berjalan. Ketika saya menjenguknya, dia masih di ruang ICU dengan segala macam alat, pipa dan oksigen, tetapi dia sudah sadar dan mengenali saya dengan baik. Saya senang melihatnya sudah bisa merespon dengan sangat baik orang yang datang.

Kejadian ini membuat saya banyak berfikir tentang keluarga dan saya sendiri yang mengendarai motor setiap hari. Jalanan memang bukanlah tempat yang ramah, setiap saat bahaya mengintai, baik karena kelalaian kita, atau kelalaian orang lain. Saya berkali-kali mengingatkan diri saya untuk lebih berhati-hati, tetap fokus dan lebih mengalah pada pengendara lain. Jalanan dikota Batam memang tak seperti kota Jakarta yang semerawut dan macet. Disini jalanan lebar dan penggunannya jauh lebih sedikit dibanding Jakarta, tapi hal ini juga membuat pengendara kendaraan bermotor menjadi bebas memacu kendaraan mereka dengan kecepatan maksimal, akibatnya hal ini sering mengancam pengendara lain.

Saya takut merasakan hidup tak berdaya, dan membuat sedih orang-orang yang saya sayangi, karenanya saya memutuskan untuk lebih waspada, semoga untuk teman-teman yang juga membaca tulisan saya ini.

Share:

0 comments

Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan pesan untuk tulisan ini yaa. Terimakasih