|
Pho Ayam |
Dalam perjalanan menuju Tokyo, Jepang, pesawat saya transit di Hanoi, Vietnam. Ada jeda waktu sekitar 18 jam dikota yang sudah pernah saya kunjungi beberapa tahun lalu itu. Hanoi yang merupakan ibu kota Vietnam memiliki kesan tersendiri di hati saya.
Saya
pernah mengunjungi kota ini tahun 2016 dan sangat menyukainya. Jadi, ketika
membooking tiket yang ada transit 18 jam, saya tidak keberatan. Apalagi, dengan transit sekian lama, tiket cukup murah meriah. Saya juga merasa lebih nyaman untuk bepergian keluar dari bandara dalam waktu yang terbatas, karena sudah tahu kira-kia kemana akan pergi
Saat tiba di bandara ada petugas yang mengukur suhu tubuh, lalu kita melewati imigrasi seperti biasa. Kemudian ada counter khusus tempat kita mengisi sebuah kartu. Kartu itu meminta data seperti nomor telepon dan informasi soal apakah kita demam, mengunjungi cina dalam waktu 14 hari sebelumnya dll. Setelah selesai kita dipersilahkan lewat tanpa halangan
Saya menukarkan uang US $ sebanyak 15 (sekitar Rp 225.000) untuk bekal selama 18 jam di Vietnam kemudian mencari tempat penitipan koper di bandara. Namun karena harganya 'luar biasa', akhirnya koper saya bawa bersama saya.
Cara hemat keluar dari bandara adalah meggunakan bis umum dengan harga VND 40.000. Agak bingun bicara dengan kondektur dan pengemudi untuk meminta saya diturunkan di Old Town. Ada peta di dindig bis, jadi saya menunjuk danau Hoan Kiem dan mereka mengangguk. Saya memilih area danau karena saya ingat disana banyak tempat kuliner, dan saya juga ingin melihat danau itu sekali lagi
Supir tidak menurunkan persis di danau Hoan Kiem, namun sudah cukup dekat. Saya bisa melihatnya di peta dengan menggunakan aplikasi peta
maps.me yang bisa di gunakan tanpa koneksi internet. Tapi peta harus sudah di download terlebih dahulu
Suasana old town sangat ramai seperti biasa. Nampak banyak bule berlalu-lalang tanpa masker. Masyarakat juga beraktifitas seperti tidak ada apa-apa. Sebagian memakai masker dan sebagian tidak.
Saya sudah sangat dekat ke danau ketika saya melihat sebuah warung pho di sudut jalan. Pho adalah makanan paling populer di Vietnam. Mi rebus khas vietnam ini disajikan dengan daging babi atau ayam, dengan sayuran dan juga daun-daun bawang yang diracik dengan sempurna, sehingga membuat rasanya enak banget
|
Sring Roll Goreng Vietnam |
Saya memesan spring roll goreng dan pho. Mereka menyajikan spring roll terlebih dahulu, dan saya bisa menyantapnya selagi menunggu pho disajikan
Pho yang saya makan itu sangat enak, nggak sia-sia saya sampai keluar bandara untuk menjemputnya. Saya menyantapnya hingga tandas. Harganya 50.000 Dong, sedangkan spring roll nya 15.000. Ada beberapa orang asing juga makan bersama saya.
|
Danau Hoan Kiem |
Setelah makan saya mencari hotel untuk menginap, namun karena harga taksi untuk mengantar saya dini hari esoknya sangat mahal, saya memutuskan untuk menginap di bandara
Saya kemudian mencari Highland Coffee. Cafe yang menjual kopi sachetan dengan merk yang sama ini beberapa kali saya singgahi, dan saya selalu membawa pulang ke Indonesia beberapa bungkus kopi sachetannya, untuk saya maupun untuk oleh-oleh
|
Highland Coffee tempat saya ngopi di lantai 3 |
|
Kopi sachetan Highland Coffee yang enak banget |
|
Danau Hoan Kiem dilihat dari atas Highland Coffee |
|
Kopi Highland |
|
Saya minta tolong pengunjung lain mengambilkan foto ini
|
|
Suasana Pesawat Vietnam Airlines saat terbang ke Tokyo, Jepang
|
|
Sarapan Vietnam Airlines |
Saya ngopi disana hingga hari gelap kemudia mencari stasiun bis menuju bandara. Malam itu saya tidur nyenyak di salah satu kursi di bandara, kemudian bangun sangat pagi bersiap untuk penerbangan saya jam 8 pagi
Baca juga
Belum kesampaian ke Hanoi. Hiks
ReplyDeletekangen vietnam jadinya
ReplyDeletepenerbangan internasional dari Indo nggak ada masalah ya mbak?
Halo kaak. Saya mau bertanya terkait layover cukup lama di Vietnam, boleh aku minga kontaknya untuk tanya-tanya? Terima Kasih sebelumnya
ReplyDelete