Travelling sendiri, memutuskan apapun sendiri |
Pernah nggak jalan dengan teman yang rempong urusan makan? Maunya yang seger, maunya yang kelihatan bersih, maunya yang ada wifi nya, maunya nggak mahal, maunya yang murah, ada juga maunya semua hal diatas digabung *garuk-garuk kepala*
Kadang saat memilih tempat makan, kita jalan bersama menyusuri jalan dan melewati berbagai rumah makan, teman masih belum bisa menentukan pilihan. Buat teman, kadang memilih makanan itu bak memilih jodoh, jangan sampai asal pilih, lalu menyesal kemudian. Kamu mau makan di rumah makan Padang saja, biar cepat, yang penting kenyang. Dia bilang makanan padang terlalu berlemak, banyak kolesterol. Dia maunya makan burger saja, kamu ogah karena burger tidak mengenyangkan. Rempong ya. Memang memilih tempat makan bisa jadi cukup memakan waktu, memakan hati juga haha...
Baca juga: Touring Sepeda Ke Daik, Pulau Lingga
Kalau jalan sendiri kita bisa makan dimanapun, mau hanya kebab yang cukup mengenyangkan (belum tentu mengenyangkan buat orang lain) atau mi goreng porsi besar yang mungkin tidak sehat menurut teman kita. Atau mau nggak makan sekalian karna baru nyemil sesuatu
2. Bebas melakukan kegiatan apapun
Teman maunya ke museum aja, sedangkan kamu mau sepedaan keliling desa. Akhirnya kamu ngikut dia tapi kamu agak sedikit nggak rela. Atau kamu akhirnya sepedaan dan dia ke museum, tapi kesulitan untuk bertemu kembali di siang hari karena kalian mau ke kuil bareng
Kalau jalan sendiri, ini nggak perlu terjadi. Nggak perlu berdebat menghabiskan waktu untuk itu. Tinggal pergi kemana mau pergi, tinggal jalan kemana mau jalan.
Saya termasuk suka kegiatan petualangan, adventure, yang agak-agak mengeluarkan keringat. Kegiatan saya kalu travelling antara lain, trekking, sepedaan, kayaking pernah juga menonton konser musik. Oh ya kita bisa dapat promo tiket konser di Tokopedia lho.
Kalau travelling dengan orang lain, kecil kemungkinan mereka akan tertarik dengan kegiatan yang saya suka
Saya juga tidak terlalu rinci membuat rencana perjalanan, karena seringkali ketika travelling, rencana perjalanan berubah, terutama soal tiket dan hotel. Menjelang berangkat barulah saya membuka situs tiket kereta api online untuk memesan tiket. Hal ini bisa jadi tidak cocok untuk teman yang lebih suka menyusun rencana perjalanan dengan detil dan memesan semuanya sebelum berangkat
Ketinggalan pesawat karena keasikan ngobrol padahal sudah di bandara? Nggak akan terjadi kalau kita travelling sendiri |
Touring sepeda asyik juga dilakukan sendiri |
3. Lebih banyak berinteraksi dengan orang lain
Saat kita dengan kelompok, biasanya kita akan lebih banyak berkomunikasi dengan orang didalam kelompok kita. Di bis kita akan berbicara dengan teman kita, di hostel juga kita hanya berkumpul dengan teman kita sendiri.
Travelling sendiri akan "memaksa" kita berinteraksi dengan orang lain, mengobrol, menyapa atau bahkan jalan bareng ke suatu objek wisata. Orang lain pun akan lebih mudah berinteraksi karena kita sendiri
Baca juga: Catatan Perjalanan Bersepeda Dari Dumai Ke Samosir (Bagian I)
Menyusun rencana perjalanan sendiri, mencari informasi objek wisata sendiri, mencari transportasi sendiri, naik pesawat sendiri. Kita hanya bisa mengandalkan diri sendiri selama perjalanan
5 Tidak Perlu Berkompromi
Saat kita sudah bangun pagi dan mandi, berpakaian cantik dan siap bertualang di objek wisata yang kita tuju hari itu, teman perjalanan masih bermalas-malasan di tempat tidur. Ajakan kita untuk ditanggapi dengan mengambil hp dan berfoto selfie. Setelah kita ingatkan berkali-kali, baru dia mengambil handuk dan pegi mandi dengan langkah pelan bak putri raja. Kemungkinan kita hanya bisa tarik nafas dan mengendurkan hati yang mulai kejang-kejang.
6. Lebih waspada
Saya pernah ketinggalan pesawat dari Kuala Lumpur ke Yangon hanya karena kami keasikan minum kopi dan ngobrol. Kami tidak terlambat tiba di bandara. Malah kami punya banyak waktu. Tidak ada satupun kami (4 orang) yang memperhatikan jam. Alhasil kami harus membeli tiket baru hingga Rp 950.000,-
Kalau sendiri, tentunya kita akan memperhatikan jam, bukan berharap ada teman yang memperhatikan jam
Saat berjalan sendiri kita juga lebih waspada terhadap orang-orang disekitar, dibanding ketika jalan berdua, atau bertiga
Persiapan Touring Sepeda Dumai - Samosir
7. No Drama
Pernah dengar orang-orang serombongan pada bertengkar dan akhirnya tidak berteman lagi? Pernah dengar yang travelling bersama bertengkar dan akhirnya berpisah ditengah trip? Atau malah pernah mengalaminya sendiri?
Kalau jalan sendiri yang seperti ini tidak akan pernah terjadi. Tidak akan ada konflik selama perjalanan. Karena kita menyusun perjalanan sendiri, memutuskan apapun sendiri. Tidak perlu berkompromi dengan orang lain. Gimana dengan teman-teman? Lebih suka jalan sendiri atau rame-rame?
Travelling sendiri ada nggak enaknya juga lho, apa saja nggak enaknya? Lihat disini
Hahaha lika liku ya. Travelling sendiri ternyata asyik juga sepertinya ya kak
ReplyDeleteSangat berkesan sekali pengalaman traveling sendiri
ReplyDeleteAsad: asyik kok, eits, tapi ada nggak enaknya jalan sendiri, tunggu curhat berikutnya ya :D
ReplyDeleteSugiarto: Thanks mas sudah dinggah dimari
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteNomor 1 ... tepat banget ☺.
ReplyDeleteMemilih menu makanan ini pernah kualami saat ngga solo travelling.
Yang aku penginnya menu lain, temen milihnya menu lain juga yang aku harus nurut pilihan menu yang dia pilih.
Akhirnya liburan dibumbui 'perselisihan' kecil ... hahahah 😃
Tapi pernah hampir ketinggalan kereta karena asyik sendiri pengumuman ga kedengeran 🤣
ReplyDeleteNomor 7 bikin aku ehm ehm. Hihi. Emang sih travelling sendiri it no drama banget. Mau apapun terserah kita. Tapi, sepinya ga nahan. Apalagi kalau sehari ga berantem. Ah sepiii.. Haha
ReplyDeleteWah harga kopi yang harus dibayarkan paling lama. Duit 950 gede buat mpo. Kalau mpo mah udah uring uringan garuk tembok.
ReplyDeleteHahaha bukan Jalan jalan malahan berantem sama teman. Duh pengalaman ya mba. Pastinya menghancurkan liburan
ReplyDeleteKalau jalan ke toko buku saya malah maunya sendiri saja hehehe...
ReplyDeleteAku sering melakukan traveling sendiri, meski kadang cuma sekedar jeprat jepret menyepi sendiri, rasanya aseeek..
ReplyDeleteAkunudah lama merencanakan travelling sendiri dari sebelum menikah tapi belum tercapai, apalagi sekarang udah nikah pengenya malah travelling berdua terus bareng suami.
ReplyDelete