[Jangan Bilang Emak Saya] Bertualang Sendiri ke Pulau Bintan Nan Sunyi (Bag - 2)
Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan pertama yang bisa dilihat disini
Tenda dan hammock saya di Pantai Sakera, Bintan |
Saya tiba di Sungai kecil jam 11.00, Cahaya mengirimkan pesan bahwa dia tidak akan jadi datang. Saya mulai menghitung-hitung waktu. Jika saya makan dan mengisi baterai hp 1 jam, lalu berkendara ke Lagoi sekitar 30 menit. Maka saya akan sampai sekitar jam 1. Waktu saya main-main di Treasure Bay
tidak akan lama karena kan butuh waktu untuk saya kembali ke Pantai Sakera, tempat yang saya rencanakan untuk menginap selanjutnya. Saya tidak boleh sampai disana magrib karena saya akan mencari tempat dan mendirikan tenda. Setelah berfikir beberapa menit, akhirnya saya memutuskan tidak jadi ke Treasure Bay
Saya melanjutkan perjalanan lagi menuju Tanjung Uban. Sesampainya disana, saya menemukan sebuah rumah makan padang, memesan makanan lalu men men charge HP lagi. Saya makan dan minum es teh manis, hari itu sangat panas sekali, biasanya saya hanya minum air putih ketika makan.
Saya meninggalkan warung itu sekitar 1 jam kemudian dan langsung menuju Pantai Sakera. Saya memarkir motor saya persis ke pinggir pantai. Warung-warung dan pondok sewa berjejer disitu, 100% tidak khawatir untuk kemping disana karena ada banyak orang.
Saya mendirikan tenda, membongkar barang-barang, memasang hammock (tempat tidur gantung), memesan es teh manis lalu tidur-tiduran di hammock sambil membaca novel dan ngemil. Sempurna banget. Disana ada juga toilet yang bisa dipakai lengkap dengan air bersih.
Sore-sore saya pergi ke Tanjung Uban untuk mencari makanan enak, saya minum jus lalu memesan ayam penyet untuk dimakan di tenda, sambil menunggu pesanan pastinya saya nebeng men charge baterai hp lagi. Kembali ke tenda sekitar jam 7, saya makan lalu tidur-tiduran di hammock dan membaca memakai senter kepala (head lamp). Sekitar jam 8 saya ke toilet dan melihat ada 3 cewek di warung belakang tenda saya sedang berdandan. Saat itu saya belum ada firasat apa-apa. Sampai tiba-tiba terdengar suara musik yang keras sekali dari warung itu. Lampu dimatikan, dan yang menyala hanya lampu kelap kelip. Warung itu jadi remang, lalu seorang wanita mulai menyanyi dengan suara nyaring yang jelek sekali. Alamak, saya sadar sudah mendirikan tenda di tempat yang salah. Sekitar 100 mater dari situ terjadi hal yang sama, warung lainnya memutar musik karaoke keras-keras. Astaga, tempat ini jadi hiburan malam rupanya ketika hari sudah gelap.
Saya mulai berfikir untuk memindahkan tenda, saya harus mengemas semua barang kedalam tas, mencari tempat baru, lalu membongkar semua lagi. Sementara saya melihat kesebelah kiri saya pantai sangat gelap. Sebelah kanan warung karaoke lainnya. Saya berfikir sambil mendengarkan suara musik dan suara penyanyi terjelek yang pernah saya dengar, sudah cempreng, fals lagi.
Karena mengantuk saya masuk ke dalam tenda, saya berusaha tidur, saat itu jam 9. Ajaibnya, saya bisa tertidur hingga jam 12, ketika terbangun, musik masih berlangsung. Saya ke toilet dan melihat ke warung remang-remang itu. Walau samar saya bisa melihat seorang pria sedang memangku seorang perempuan yang sedang menyanyi. Saya berusaha tidur lagi tapi tidak berhasil. Akhirnya saya meninggalkan tenda, menjauh dari tempat itu dan mencari pohon untuk menggantung hammock. Walau beberapa puluh meter dari tenda, suara-suara itu masih jelas. Yang beranyanyi bergantian antara pria dan wanita, mungkin para pengunjung. Saya berusaha tidur tapi sulit, khawatir juga meninggalkan tenda lengkap dengan kamera, dompet dan lainnya. Saya kembali ketenda dan mengambil dompet dan kamera, lalu berusaha tidur lagi di hammock, tapi tidak berhasil.
Jam 3.30 musik tiba-tiba berhenti, saya kira mereka akan berhenti tengah malam, rupanya menjelang subuh . Saya melepas hammock lalu kembali ke tenda. Terlihat beberapa pria yang sepertinya masih remaja, atau setidaknya masih dibawah usia 25an berdiri diluar warung. Pantas saja suara mereka terdengar seperti suara remaja. Saya tidur hingga pagi.
Ketika hari mulai terang, saya cepat-cepat mengemas barang-barang dan kembali ke Batam. Walau suasana tenang, saya sudah terlanjur merasa tidak nyaman di pantai itu.
Tags:
Bintan
20 comments
waaah kebayang tidur gak nyaman gara2 lingkungannya tidak enak....
ReplyDeletecuma gitulah kalo kamping sendiri...gak bisa saling gantian berjaga jga..
Iya mbak Sarah. Padahal suasana nya enak banget sebelum musik itu mulai
DeleteYa ampuun Rin jadi di Pantai Sakera itu kalau malem jadi tempat begituan ya?
ReplyDeleteLina: iya Lin, aku juga nggak tau :(
ReplyDeleteAku pernah lewat doank sih di Pantai Sakera.. itu pun siang..
ReplyDeleteMending denger suara kita nyanyi di grup aja yaa :D
Mending dengar suara Iqbal, jauhhh, yg disana itu bikin semaput
ReplyDeleteDi rumah makan padang mesem makananan apa ?? Please jangan jawab mesen pizza yeee hahaha
ReplyDeleteMas Cumi: ikang tongkol mas, iya, ini nggak salah ketik haha :p
ReplyDeleteWaduh itu acara remang2 sangat menggangu kekusyukan malam indah itu tentunya
ReplyDeleteBukan mengganggu lagi Asad, tapi menghancur leburkan malam yg (harusnya) tenang :(
ReplyDelete"seorang wanita mulai menyanyi dengan suara nyaring yang jelek sekali". penasaran :)
ReplyDeleteya ampun, suaranya jelek? kasian kakak ga bisa tidur, jadi dua malam disana ga nyenyak karena selalu terjaga disaat orang lain pada tidur..
ReplyDeleteAhmadi: Silahkan kesana mas kalo penasaran :p
ReplyDeleteEka: lagi kurang beruntung dapat pengalaman gitu, tapi pengalaman apa aja, tetaplah namanya pengalaman baru :)
pernah nginap disini kak,jauh betul dari pelabuhan tanjung pinang. yang lucunya tiap kamar dikasi kelambu hahahaha
ReplyDeleteAhmad: berarti nginap di hotel ya...banyak nyamuk barangkali makanya dikasi kelambu
DeleteWah sayang ya.. Alam indah, malam jadi bubrah
ReplyDeleteIya, padahal suasana nya sudah enak banget sebelumnya
Deletengapa ga rebut mic nya trus gantiin nyanyi hihihi
ReplyDeleteAhh, iya ya Mbak, ga kepikiran haha
DeleteDari Pekanbaru ke Bintan agak repot juga mas, bisa sih, tapi mungkin musti naik kapal ke batam,trus nyebrang pakai kapal lagi
ReplyDeleteTerimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan pesan untuk tulisan ini yaa. Terimakasih