Hujan Pasir di Puncak Mahameru (pendakian semeru ke 2)
Semeru, 3676 Mdpl, mungkin naik semeru buat orang lain biasa aja,
tapi buat aku Semeru lumayan istimewa dibanding dg gunung-gunung lain.
Cerita-cerita soal Semeru banyak aku baca mulai dari Soe Hok Gie
yg meninggal disana, Puncaknya yang disebut puncak para dewa di lagu Mahameru
nya Dewa 19, sampai foto-foto awan dan letusan jonggring seloko di album pendakian
senior-seniorku, bikin aku penasaran dengan gunung ini
Tahun lalu, Agustus 2004 aku kesana bermaksud mendaki, sebelumnya
kita sudah mendengar bahwa gunungnya sedang aktif. Tapi berharap ada perubahan kita
tetap aja berangkat menuju Malang. Sesampainya di pos pelaporan, kita
diberitahu bahwa pendakian yang diperbolehkan hanya sampai Kali Mati .
Akhirnya kita tetap mendaki sampai Kali Mati dan hanya boleh puas menikmati
pemandangan letusan jonggring seloko dari sana
Tanggal 31 kemaren aku kembali berangkat menuju Semeru melalui
Surabaya dengan teman2 milis. Beda dengan pendakian sebelumnya yang hanya 4
orang, kali ini tim ada 30 orang lebih. Tanggal 1 kita mulai perjalanan dari
Ranu Pane dan tiba di Ranu Kumbolo 4 jam kemudian, Besoknya kita menuju
Kalimati, tidur lebih awal dan mulai mendaki jam 12 malam (tim kedua menyusul jam
01.00)
Ternyata jalur pasirnya susah sekali untuk didaki, pasir bikin langkah jadi berat
dan kebanyakan merosot lagi, jalur ini mengingatkan ku pada gunung Kerinci
(3805), pasir seperti ini juga ada menjelang puncak, tapi sepanjang sepanjang
semeru ini. Sekitar 30 menit menjelang puncak saya sempat mual dan akhirnya
muntah, mungkin kekurangan oksigen. Soalnya letusan membuat hujan pasir yang
terpaksa bikin kita nahan nafas. Untungnya Ery membawa oksigen di tas. Aku terpaksa memakai oksigen itu tanpa izin dari
pemiliknya. Setelah mualnya hilang aku jalan lagi dan nyampe juga akhirnya di
puncak. Thanks God. Walaupun hujan pasir bikin kita kesulitan buat menikmati
pemandangan dan berfoto. Setiap ada semburan masing-masing kami melindungi tubuh dan
pernafasan termasuk juga kamera. Banyak diantara kami yg mengalami kerusakan
kamera terutama kamera digital. Ada gunyonan diantara sesama tim pendakian
"Sampai ketemu di tempat service kamera ya..."
Tags:
Mendaki Gunung [Hiking]
0 comments
Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan pesan untuk tulisan ini yaa. Terimakasih