Rincian Perjalananan Menempuh 4 Negara Dengan Jalan Darat (Malaysia Hingga Vietnam)

Candi Bayon, Siem Reap, Kamboja
Saya banyak ditanya-tanya nih soal perjalanan saya ke 4 negara melalui jalur darat, dari pada cerita kurang detail lewat lisan, mending saya ceritain disini aja deh ya teman-teman, jadi kalau ada yang bertanya, saya tinggal kasi link deh. Yuuk mari disimak :)

4 negara yang saya kunjungi adalah Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Kota yang saya kunjungi adalah Johor (Malaysia), Phuket dan Bangkok (Thailand), Siem Reap dan
Phnom Penh (Kamboja) dan Ho Chi Minh dan Mui Ne (Vietnam). Jadi total ada 4 negara dan 6 kota selama 21 hari (Johor diabaikan karena hanya singgah). Saya memulai perjalanan dari Batam, Kepulauan Riau.

Baca juga: Pengalaman Menginap Dari Hostel ke Hostel


Mengapa saya pilih naik bis? Karena saat itu tiket Singapore ke Phuket mencapai 2 juta lebih. Saya memang melakukan perjalanan ini saat akhir tahun, jadi memang sedang peak season, atau musim liburan. Dengan naik bis ke Phuket, saya menghemat hingga 1,5 juta lebih.Sebenarnya dari semua, perjalanan yang perlu dilakukan dengan pesawat adalah Batam - Phuket (Thailand), karena cukup jauh kalau ditempuh dengan bis (20 Jam), tapi saya menghemat banyak dengan naik bis, selebihnya  waktu tempuh tak lebih dari 12 jam. Cukup oke jika dilakukan dengan bis.


Sand Dunes, Mui Ne, Vietnam

Fishing Village (Desa nelayan) Mui Ne, Vietnam

Minuman keras dengan topping Ular kobra, Ho Chi Minh, Vietnam. Yuk mari minum  =))

Saya sudah melakukan riset online tentang perjalanan ini, memeriksa banyak blog dan website untuk menemukan informasi masing-masing perjalanan. Tinggal di batam memberi penduduknya keuntungan geografis, karena kami dekat dengan negara-negara lain di asia tenggara, sehingga perjalanan ini memungkinkan saya lakukan. Perjalanan saya lakukan mulai 19 Desember hingga 9 Januari.

1. Batam ke Johor, Malaysia. Saya naik Ferry dengan waktu tempuh 1 jam 45 menit, dengan harga 200 ribu.  Saya tidak menginap di Malaysia, dari pelabuhan langsung ke terminal, menunggu sekitar 2 jam, lalu naik bis ke Hat Yai, Thailand
2. Johor - Hat Yai (Thailand) dengan Bis selama 12 jam, harga 300 ribu. Saya memesan tiket online, tidak singgah, langsung menuju Phuket
3. Hat Yai - Phuket, dengan bis selama 8 jam, saya membeli tiket bis di Hat Yai dengan harga 100 ribuan. Saya travelling di Phuket sekitar 4 hari
4. Phuket - Bangkok, dengan bis sekitar 12 jam, harga lupa, kalau tidak salah sekitar 200 ribu. Saya travelling di Bangkok sekitar 4 hari
5. Bangkok - Siem Reap, dengan bis sekitar 8 jam, harga sekitar 160 ribu. Saya travelling di Siem Reap sekitar 3 hari
6. Siem Reap - Phnom Penh, dengan bis sekitar 7 jam, dengan harga sekitar 60 ribu. Saya travelling di Phnom Penh sekitar 4 hari
7. Phnom Penh - Ho Chi Minh (Vietnam) sekitar 8 jam dengan harga (lupa, kalau catatan udah ketemu ntar di update ya teman-teman). Saya travelling di Ho Chi Minh sekitar 4 hari
8. Ho Chi Minh - Mui Ne sekitar 5 jam dengan harga $ 8 atau sekitar 100 ribu. Saya disana hanya 1,5 hari
9. Dari Ho Chi Minh - Singapore saya tempuh dengan pesawat Jet Star dengan harga sekitar 900 ribuan. Lalu saya naik ferry ke Batam. Inilah satu-satunya saya naik pesawat, yaitu saat pulang. Ya iyalah bo, kalau saya naik bis lagi waktunya lama banget :)

Baca Juga: Mengunjungi Kuil Terindah di Dunia di Chiang Rai, The White Temple (Wat Rong Khun)


Banyak kejadian selama perjalanan antar kota antar negara ini, saya berikan sedikit catatan dibawah ini (karena kalau di rinci semua, tulisan ini bisa sangat panjang sekali dan saya nggak mau yang baca bosan)

1. Jika perjalanannya akan melewati perbatasan negara, kita harus turun bis dua kali, yang pertama untuk stempel paspor tanda keluar di imigrasi negara yang kita tinggalkan, lalu untuk stempel paspor di imigrasi negara yang kita masuki. Sebagian negara, untuk stempel keluar, kita tidak harus turun dari bis, supir yang mengumpulkan paspor, lalu membawa ke imigrasi. Dia akan mengembalikan paspor kembali kepada penumpang yang menunggu di bis. Tapi di beberapa tempat, kita yang harus melakukan sendiri

Untuk stempel masuk, disemua tempat kita harus keluar bis dengan membawa tas/ransel, karena disini barang bawaan akan diperiksan dengan scanner. Jika kita sampai disuatu negara pagi buta, terpaksa menggeret koper deh sambil terkantuk-kantuk

2. Tempat supir men "drop" kita berbeda dengan tempatnya menunggu. Jadi kita harus mencari-cari di parkiran. Kadang tempatnya cukup jauh. Perhatikan teman seperjalanan kita, ikuti mereka setelah antrian imigrasi selesai

3. Supir dan kenek bis-bis ini sering tidak bisa berbahasa inggris, bersiap untuk pusing tujuh keliling. Di perbatasan Kamboja dengan Thailand supir menurunkan saya tanpa penjelasan. Dia cuma bilang paspor...paspor! dan menurunkan saya ditengah jalan (penumpang lain bukan warga ASEAN, jadi di turunkan di tempat yang beda). Saya tidak melihat bangunan (mirip) kantor imigrasi. Setelah berputar-putar akhirnya saya menemukannya. Saya juga tidak tahu harus mencari bis saya tadi dimana. Tetap berjalan dan mengikuti kerumunan sambil terus sambil mencari, seorang kenek menemukan saya lalu mendrong saya masuk sebuah bis yang berbeda dengan penumpang yang berbeda. Apakah memang penumpang biasa di oper begini, atau ini pelanggaran, saya tidak tahu

4. Bis di Kamboja dan Vietnam sangat lambat, mungkin kecepatan rata-rata hanya 20 km/jam. Saya bertanya pada seorang teman di Vietnam, katanya hal ini memang diatur pemerintah. Entah mengapa harus selambat itu

5. Jika pergi dan akan kembali ke kota yang sama, kita bisa menitipkan sebagian barang di tempat kita menginap. Sepertinya Pihak Hostel/hotel sudah biasa melakukannya

6. Setiap bis akan menuliskan ada wifi di dinding. Nyaris semua tidak bisa dipakai. Saya hanya bisa menggunakan ketika berada di bis dari Hat Yai ke Phuket. Padahal bis nya tidak terlalu bagus.

7. Bis-bis ini kebanyakan sleeper bus, bis yang sandarannya bisa diturunkan hingga nyaris datar, dan ada tempat untuk kaki, memungkinkan kita untuk berbaring nyaris lurus seperti ditempat tidur


Kerangka yang dikumpulkan dari kuburan massal korban pembantaian genosida oleh Khmer Merah di Killing Field, Phnom Penh, Kamboja. Tugu ini dibuat untuk mengenang para korban






Kota Bangkok dilihat dari Wat Arun

Es krim didalam kelapa muda di Chatucak Market, Bangkok

Baca Juga: Cara Menyeberang (Melintasi) Perbatasan Thailand - Laos Dari Chiang Rai


Tips:

1. Siapkan makanan untuk bekal selama dijalan, mungkin roti yang cukup membuat kenyang (bukan biskuit), perjalanan bisa molor jauh, kami  mustinya tiba di Siem Reap sore jam 6. Tapi kenyataannya kami tiba nyaris jam 9. Kami makan siang digabung makan malam sekitar jam 7 malam. Entah mengapa bis tidak berhenti makan siang.

2. Jangan habiskan uang negara tertentu karena akan pergi. Di bis mungkin anda butuh untuk membayar asuransi, seperti yang saya alami ketika akan memasuki Thailand, negara ini mengharuskan kita membeli asuransi, tidak mahal sih, cuma sekitar 20 ribu. Tapi saya harus membayar dalam ringgit Malaysia. Untung ada penumpang yang mau menerima saya menukarkan sedikit Thailand Baht saya.

Ada juga kejadian saya kepengen teh manis ketika bis berhenti, tapi saya sudah kehabisan ringgit, duh ngenes nya, fakir banget saya waktu itu.

Mudah-mudah tulisan ini memberi gambaran buat yang mau memakai jalan darat ya, happy travelling temans!

Itinerary 10 Hari Trip Manila - Cebu, Filipina

9 Tempat Menarik Yang Bisa Dikunjungi di Melaka







Share:

18 comments

  1. Menarik sekali pengalamannya, pernah lupa jalankah? :D

    ReplyDelete
  2. Bookmarked. Simpan buat bekal... entah kapan :D Btw aku kok langsung mules lihat minuman ular itu ya ��

    ReplyDelete
  3. Wah mbak keren jalan-jalannya, dari dulu ngiler banget pengen ke vietnam.

    ReplyDelete
  4. keren kak rin sangat meninformasi dan inspiratif

    ReplyDelete
  5. noted banget tipsnya ini kak rin buat jalan-jalan hemat nanti!

    ReplyDelete
  6. Jadi kangen berselancar di Sands dune dan icip ikan teri di fish village Mui Ne. hahaha pengen jalan panjang kaya gini ih..

    Pengen ke Phuket lagiii

    ReplyDelete
  7. Pemberani sekali wanita satu ini,
    Btw tulisan yg menarik dan informatif...tfs

    ReplyDelete
  8. Jalan darat itu lebih seru. bisa lihat semuanya :)

    ReplyDelete
  9. Gua mau pergi tapi belum research

    ReplyDelete
  10. Saya lhampir sama dengan Kakak. Saya sedang di thailand ini dan semua melalui jalan darat. Besok akan ke kamboja,vietnam lalu ke manila filipina. Seru sekali sebagai traveller cewek dari Indonesia. Hal menarik yang saya mau share ketika saya harus selalu masak di setiap hostel karna harus menekan budget jajan krn saya planning mau keliling hinggal 4 bulan kedepan do Asia. Kalau bagi yang muslim, beberapa negara susah cari yg halal, cara saya masak bisa jadi pilihan buat teman2 semua hehe..murah ya kak kalau darat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, ada yang sama hematnya dengan saya haha, keren mbak, tapi tidak semua hostel punya dapur ya

      Delete
  11. Mas tiket bus dri siem reap ke phnom penh beli dimana bisa murah gitu ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. tanyain sama orang-orang yang jual-jual tiket di pinggir jalan mas, bis ini ekonomi ga ada ac, dinaiki kebanyakan penduduk lokal, bukan turis

      Delete
  12. Bisa jadi referensi sist.... Keren

    ReplyDelete
  13. Aku pengin bengets ni pertualang bareng crucils lewat darat begini.... semoga tahun depan jadi

    ReplyDelete

Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan pesan untuk tulisan ini yaa. Terimakasih