Bike to Work, Kesulitan Dijalan Dan Pelecehan Verbal
Bike to work dengan simerah |
Untuk mempersingkat cerita, saya meminta kembali sepeda yang dipinjam abang saya, karena ingin bersepeda lagi
untuk mengurangi berat badan. Sudah lupa persisnya sejak kapan sepeda ini dipinjam, tapi mungkin sudah hampir setahun. Tapi saya sudah tidak bersepeda selama paling tidak 1,5 tahun.
Saya service terlebih dahulu karena rantainya suka pindah-pindah sendiri, membuatnya tidak nyaman dikayuh. Bottom bracketnya dan Cassette/sprocketnya harus diganti (Saya sampai google nih untuk mencari nama terakhir itu karena memang kurang mengerti nama part part sepeda) Saya membayar 280 ribu untuk perbaikan ini. Sepeda saya memang sudah sangat tua, saya memilikinya sejak 2008. Wajar dia sudah sakit parah *ngelap air mata*
Bike to work pagi |
Kejadian pertama terjadi saat "U turn", saya yang merasa minor segera menepi ke kiri setelah berbelok kekanan. Sementara pengendara lain tidak mau menunggu saya yang bergerak lambat. Lambat karena saya mempertimbangkan motor yang mungkin melaju kencang ketika saya minggir kekiri setelah berbelok kekanan. Saya tentunya tidak secepat motor, akibatnya mereka tidak sabar menunggu. Jika saya tetap berada diposisi kanan, saya merasa salah karena sebagai kendaraan lambat, tidak tepat saya berada di kanan
Kejadian kedua dilampu merah Sei Panas (KFC Gelael).
Bike to work (back home) |
Lampu berubah hijau, saya berusaha maju lurus, tapi saya membuat mereka tidak sabaran. Saya berhenti dan turun dari tempat duduk untuk menepi kekiri. Tapi satu motor dikiri menggilas kaki saya. Semua tidak ingin kehilangan 1 detik pun waktu lampu hijau. Saya tidak sempat marah kepada yang menggilas kaki saya, karena terlalu bingung dan tetap berusaha menepi. Setelah berada dipinggir saya maju pelan-pelan. Motor-motor ganas itu melewati saya dari kanan. Piuhhh, mengerikan sekali
Saya tidak tahu harus melakukan apa untuk bisa melewati U turn dengan aman. Setiap saya bersepeda dijalan raya, ini selalu terjadi, U turn selalu tidak mudah dan berbahaya. Pemotor yang tidak pernah mau menunggu dan selalu memperlakukan saya sebagai pengganggu, terlihat dari klakson mereka.
Saya sudah sering membaca berita di group Bike to Work Batam yang memberitakan kecelakaan yang dialami pesepeda. Biasanya mereka ditabrak. Mengerikan memang kebiasaan berkendara dinegri ini :(
Gangguan Verbal
Sepanjang yang saya ingat, saya selalu mendapat gangguan verbal dari pria dijalanan saat bersepeda, tidak terkecuali hari ini. Saya perlu menekankan bahwa gangguan ini selalu dari pria. Pemotor yang mendekati saya dari samping sambil bilang hayo, hayoo, teruuuss, terusss. Kenek angkot, para pria dipinggir jalan yang meneriakkan "olah raga ni yee" dan kata-kata lain sejenis. Ada juga yang sampai membanting-banting meja mereka sambil berteriak. Saya yakin pesepeda pria tidak mengalami hal ini. Mungkin karena saya perempuan.
Jalur Bike to work saya |
Selain pelecehan verbal, saya pernah mengalami pelecehan fisik ketika bersepeda dijalan raya, hanya sekali. Pria bermotor gede mencolek bagian belakang saya sambil tetap memacu motornya. Saya hanya bisa bengong tak berdaya. Mungkin dilakukan oleh pria sakit. Saya tidak begitu mengingatnya karena sudah sangat lama dan tidak pernah terjadi lagi. Semoga tidak terjadi lagi. Tapi gangguan verbal yang terjadi berulang-ulang ini sungguh mengganggu
Bagaimana pengalaman bersepeda dijalan raya teman-teman?
Batam, 19 Juli 2016
10 comments
Mesti nya harus ada jalur sepeda ya dibatam. Kalau tak salah siapa itu yang pernah ngucapin mau buat jalur sepeda
ReplyDeleteIya aku paling gak bisa kalau harus belok di U turn Rin. Ngeri.
ReplyDeleteRoy: diucapkan saat kampanye? Haha :p
ReplyDeleteLina: iya Lin
ReplyDeleteSaat di Malang dulu saya juga sering bersepeda kalau lagi mau beli tiket kereta di stasiun. Sebetulnya bisa juga beli di mart franchise hanya saja sengaja mau ke stasiun sambil olahraga sore hari pulang kuliah.
ReplyDeleteSayapun merasakan ketidak adilan lho karena menjadi minor diantara yg lain. Dari semenjak belum ada jalur sepeda sampai sudah ada jalur sepeda, rasanya sama saja. Sering diumpat karena dianggap mengganggu, sengaja dikagetin, sengaja si pengendara mobil/ motor pencet klakson lama, dll.
Jadi yg perlu dibenahi itu adalah mental pengendaranya kali ya. Agakny perlu test psikologi juga ketika pembuatan SIM.
Semoga gak kapok bersepeda.
Bener banget, kebiasaan berkendara kita yang "parah". Sudah terbiasa begitu, mau ngapain aja dijalan tidak ada yang menilang, most of the time
ReplyDeletesaran aja klo di u turn ambil sisi paling kiri luar biar tidak menghalangi motoris dan nyebrangnya harus sabar, klo di lampu merah kfc gelael dr arah simpang frengki saya biasa langsung ambil kiri lewat u turn tp pastikan yg dr arah batam centre belum hijau biasanya lebih cepat
ReplyDeleteTerimakasih Om sarannya, nanti saya coba. Memang harus sabar ya...Salam gowes :)
ReplyDeletengeri memang pengendara di batam ini. padahal pesepeda dan pejalan kaki seharusnya didahulukan
ReplyDeleteAhmadi: iya mas, dijalan terancam terus
ReplyDeleteTerimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan pesan untuk tulisan ini yaa. Terimakasih