Cara Membawa Sepeda di Kapal/Ferry Batam-Johor, Malaysia
Sepeda saya dibawa melalui pintu ini, bukan di loket |
Ada beberapa hal yang perlu diketahui
Dari Batam Menuju Johor
1. Kita harus membayar biaya angkut sepeda/biaya bagasi seharga Rp 30.000
2. Di Pelabuhan Batam, kita membawa sepeda ke tempat bagasi, dimana kita biasanya menyerahkan koper. Biasanya koper di taruh di timbangan kemudian diambil oleh petugas. Tapi tentunya sepeda tidak muat di timbangan itu. Sepeda akan dibawa melalui pintu khusus (lihat foto)
Dalam pengalaman saya, saya membiarkan pannier masih menempel di ketika saya menyerahkan sepeda. Namun ketika melihatnya saat akan dinaikkan ke kapal, saya melihat tas sudah dibuka. Saya pikir baiknya saya yang membuka mengingat belum tentu mereka mengerti cara melepas tas itu dari sepeda. Siapa tau karena tidak mengerti, dan mereka membuka paksa, yang bisa mengakibatkan tas rusak
Tempat menyerahkan bagasi koper dan juga termasuk sepeda |
Setelah menyerahkan sepeda, saya masuk ke ruang tunggu dan ruang imigrasi seperti biasa. Saat tiba di kapal saya melihat sepeda saya sudah ada disamping kapal, siap dimasukkan. Ketika para kru mengetahui saya pemilik sepeda. Salah seorang datang mendekati dan meminta uang rokok. Maksudnya karena sudah membantu mengangkat sepeda saya
Dengan menahan rasa muak saya mengatakan saya sudah membayar biaya bagasi untuk sepeda itu. Please deh ah. Sungguh berani mereka meminta-minta seperti itu. Bagaimana kalau saya mengadukan ke atasannya?
Sepeda akan dimasukkan ke kapal, nampak selembar kertas berisi keterangan nama dan jadwal kapal saya di ikatkan ke stang sepeda |
2. Setibanya di Johor, saat keluar dari kapal, kitalah yang harus menuntun sepeda keluar menuju pelabuhan hingga ke imigrasi. Proses cap paspor di imigrasi. Karena antrian imigrasi di Malaysia lurus, tidak berbelok-belok sepertia antrian di Singapore, hal ini tidak mejadi masalah.
4. Agak sulit melakukan scan jari saat memegang sepeda, tetapi bisa dilakukan
Dari Johor Menuju Batam
1. Entah mengapa, saat kembali dari Johor ke Batam, mereka tidak meminta uang bagasi untuk sepeda.
2. Saya yang menuntun sepeda mulai masuk hingga imigrasi dan kemudian ke kapal
3. Setibanya di Batam, saya harus menuntun sepeda mulai dari kapal hingga ke bangunan pelabuhan. Namun di pelabuhan kru pelabuhan mengambil alih membawa sepeda saya melalui pintu khusus. jadi saya tidak memegang sepeda ketika antri imigrasi
Sering dengar kan saya mengeluh kalau saya bersepeda sering diganggu secara verbal, ditertawakan, dipanggil-panggil, diteriakin?
Baru menginjak negara ini langsung disambut kejadian ini
Saat menuntun sepeda menanjak dari kapal menuju pelabuahan seorang porter berteriak eaaak eaak eaaak sambil tertawa ke arah saya. Saya berhenti dan melihat kearahnya, kemudian bertanya: "apa yang lucu pak?" Dia diam
Saat itu saya melihat rambutnya sudah putih dan mukanya sudah keriput. Dia sudah cukup tua, mungkin 60 tahun. Ingin rasanya mempermalukan dia dengan mendesak terus pertanyaan "apa yang lucu" tapi saya kasihan. Mudah-mudahan bapak itu mengerti kalau saya tidak ingin mempermalukan dia saat dia mentertawakan saya
4. Keluar dari imigrasi sepeda saya sudah ditaruh di dekat scanner X-Ray. Saya melepaskan semua tas dan memasukkan ke scanner. Agak merepotkan memang
Demikian pengalaman saya membawa sepeda ke Malaysia melalui pelabuhan laut. Semoga berguna
23 comments
Harus mengahadapi beberapa ujian emosional. Salut....!
ReplyDeleteBtw, Thanks informasinya bermanfaat.
Ini sih kudu bersabar ya kita..
ReplyDeletePengalaman baru yang tentunya seru, meskipun harus mengalami hal yang tidak menyenangkan. Suka dengan semangatnya mengayuh sepeda, ditunggu cerita slanjutnya kak Rin.
ReplyDeleteTerimakasih
Deleteada yang aneh dengan membawa sepeda itu bagi mereka?
ReplyDeletekenapa digoda verbalis gitu ya? jadi penasaran saya mbak
kalau mikir aneh silahkan ya mbak, tapai kalau sampai ngejek dan mentertawakan gitu terang-terangan sebel banget
DeletePanjang ya tahapan prosesnya.. Tapi keren banget mbak, kece
ReplyDeleteTerimakasih mbak :)
DeleteAgak repot memang ya kak, tapi Salut ama kak rina, mereka yang memandang aneh mungkin terlalu sempit pikiran nya. Tetap semangat kak rin. Thanks infonya
ReplyDeleteTerimakasih Eka
Deleteooh bisa ya bawa sepeda ke johor
ReplyDeletebaru tahu
informasi yang sangat bermanfaat nih
next time lah ... pengen ikut jejak cerita nya juga
Bisa dong, bawa apa aja bisa kak :p
DeleteBudaya bekerja di pelabuhan dan tempat umum gitu ya. Minta-minta secara ilegal padahal sudah digaji. Pungli.
ReplyDeletePadahal kan aku sudah dikenain biaya khusus buat sepeda, nyebelin banget
DeletePerjuangan yang luar biasa ya membawa sepeda tuk liburan ya tetapi pastinya tidak akan menyesal karena sudah puas
ReplyDeleteAh biasa aja jeng, yang luar biasa tuh bawa kapal selam di kapal penyebrangan ke johor :p
DeleteIkutan muak saat petugas minta uang rokok.
ReplyDeleteEntah knp kok merasa gk punya malu sama tipe manusia begitu ya kak.
hahahaha
perjalannya keren kak.
tapi jiwaku gk sekeren kak rina,
aku gak sanggup jenjalan sepedeaan gitu.
hahahaha
Iyalah siapa nggak kesal, wong saya juga sudah bayar kok untuk biaya angkut sepeda itu. Terimakasih supportnya
Deletesdm di indonesia secara umum memang masih begitu ya mba. Apanya yg lucu juga saya bingung. Di belanda orang biasa naik sepeda dengan style apapun. Di sini terlihat aneh
ReplyDeleteKepengen tapi hingga saat ini belum terwujud
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKalau untuk bawa barang elektronik dari Malaysia ke Batam naik kapal laut apakah aman mohon jawabannya bagi yang sudah pengalaman
ReplyDeleteJanuary 12, 2020 at 1:40 PM
Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan pesan untuk tulisan ini yaa. Terimakasih