Persiapan Touring Sepeda Dumai - Samosir

Saat di Danau Toba
Saya baru saja kembali dari touring sepeda sejauh kira-kira 480-500 km dari Dumai ke Pulau Samosir. Ini adalah touring sepeda pertama yang saya lakukan, yang sebelumnya tidak lengkap dengan perlengkapan camping dan memasak.

Bersepeda dan camping yang pertama saya lakukan adalah ke Bintan dengan jarak tempuh 60 km, tenda sudah disediakan disana

Berawal dari membeli sepeda baru akhir Juli lalu, mengganti sepeda
yang sudah saya jual di awal tahun, saya jadi sering melihat-lihat video bersepeda di youtube, termasuk video touring jarak jauh. Hal ini memunculkan ide ingin melakukan touring Danau Toba ini. Saya mulai memeriksa jarak di peta, kondisi jalan, juga tips keamanan untuk touring sepeda

Sebagai orang yang sering melakukan aktifitas beresiko, saya tahu bahwa saya perlu mempersiapkan segala sesuatu untuk meminimalisir resiko supaya tidak konyol: melakukan riset kecil-kecilan di internet, membaca berbagai sumber, juga menonton video youtube tentang tour sepeda

Saya juga banyak bertanya pada Kang Dave, teman yang saya kenal ketika camping di Gunung Bintan beberapa tahun yang lalu. Ketemu sih cuma sekali, tapi kang Dave baik banget menjawab semua pertanyaan saya yang awam ini. Dia juga supportive dengan niat saya, mendukung saya pergi


Ban mountain bike saya

Diganti dengan ban untuk jalan raya

Rak sepeda untuk cantolan pannier (tas bagasi)
Peralatan untuk memperbaiki rantai putus

Ada beberapa persiapan vital yang saya lakukan diam-diam. Saya memang nggak mau orang banyak tau, karena saya nggak mau malu kalau sudah koar koar rupanya baru jalan sehari udah  nangis-nangis pengen pulang.

1. Mengganti Ban Mountain Bike menjadi road bike

Sepeda yang saya punya adalah mountain bike. Ban nya lebar dan bergerigi. Gunanya gerigi ini adalah supaya ban tidak slip ketika melintasi jalan tanah dan berlumpur. Tapi ban ini tidak cocok untuk dipakai dijalan raya, karena akan membuat perjalanan menjadi berat. Karenanya saya harus mengganti dengan ban yang lebih langsing. Saya harus merogoh kocek Rp 700.000 untuk ban depan dan belakang, ban dalam dan luar (ban dalam 2, ban luar 2)

2. Mengganti handle bar/stang menjadi model Kupu-kupu

Handle bar sepeda saya model lurus, tidak cocok untuk bersepeda jarak jauh dengan waktu berjam-jam. Saya menggantinya dengan model kupu-kupu yang memungkinkan saya memegang di 3 posisi. Hal ini mencegah tangan dan bahu sakit karena ada di posisi sama terus menerus. Saya juga harus membalut stang ini dengan tape supaya tidak licin

Harga handle bar Rp 204.000, Bar tape Rp 65.000,-

3. Membeli pannier

Pannier adalah  tas bagasi yang ditaruh dibagian belakang sepeda. Jumlahnya ada dua buah untuk bagian belakang. Ada juga pannier depan, tetapi 2 buah  tas ini sudah cukup untuk saya. Harga tas ini Rp. 700.000, tapi karena saya ingin warna kuning dan stock terakhir ada cacat pada warnanya, penjual memberikan potongan harga hingga Rp 490.000


4. Membeli Bike Rack

Bike rack adalah tempat bagasi pannier nyantol. Saya membelinya di toko sepeda Barokah dengan harga Rp 180.000

5. Membeli berbagai peralatan pendukung

Saya membeli sleeping bag, rain coat (yang rupanya tembus air pas saya cobain ketika hujan, jadi tidak saya bawa, helm baru karena helm saya yang lama sudah rusak pengunci yang di dagunya, ban dalam cadangan, pompa ban, kunci untuk memperbaiki rantai putus, alat dan bahan untuk tempel ban, tas untuk di frame (frame bag), tenda (sebenarnya saya punya tenda, tapi ukurannya cukup besar karena berkapasitas 4 orang. Saya membeli tenda kecil untuk 2 orang)

5. Membeli stun gun

Stun gun adalah alat strum untuk keamanan. Jika ada yang menyerang bisa kita strum untuk memberikan kesempatan untuk melarikan diri. Saya menaruhnya didekat pintu tenda untuk berjaga-jaga. Sebenarnya agak mengerikan memegang alat ini, karena bisa menjadi senjata juga buat penyerang jika dia bisa mengambil dari saya

6. Latihan Fisik

Saya mulai bersepeda ke kantor dan juga ke berbagai tempat yang cukup jauh. Saya juga bersepeda ke Bintan untuk mengetahui "feel" nya bersepeda dan camping. Selain itu saya ikut lari 10 km tanggal 10 Desember, sekitar 10 hari menjelang keberangkatan saya.

Itulah persiapan yang saya lakukan, semoga membantu buat teman yang ingin melakukan bike touring.

Share:

12 comments

  1. Wow, hebat sekali bisa touring sejauh itu. Keren abis

    ReplyDelete
  2. Kakak ini memang juara. Eike nggenjot aja tak kuasa kakk..

    ReplyDelete
  3. Wow, semangat, jelajahi setiap tempat dengan sepeda!

    ReplyDelete
  4. sekalian tulis persiapan buget donk kakk

    ReplyDelete
  5. fisik yang kuat bisa sepedaan sejauh itu, 2 jempol buat kak rina

    ReplyDelete
  6. Wow...wow... Jauhnya kak... Kami tiap tahun aja naik bus Dumai-tebing da tepat semalaman di bus, apalagi naik sepeda... Kwkwkw... Ledes gak kak?

    ReplyDelete
  7. luar biasa ya
    saya aja keliling bintan pake sepeda motor belum berani
    menggigil lutut
    ini malah pake sepeda sampe ke dana toba
    mana tahu nanti keliling sumatera ya
    kereen

    ReplyDelete
  8. duh gak kebayang lah kak dari persiapan dan lelahnya, tapi kebayar semua ya pas berhasil dan pulang dengan sehat.

    ReplyDelete
  9. Persiapannya lumayan banyak. Gak asal pergi aja :)

    ReplyDelete
  10. Wih asiknya bersepeda sambil melihat pemandangan yang indah dan menghirup udara segar

    ReplyDelete
  11. pengalaman yang menyenangkan dan pastinya menyehatkan badan

    ReplyDelete

Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan pesan untuk tulisan ini yaa. Terimakasih